*India Minta China Tarik Pasukan di Perbatasan Himalaya

himalaya

BANGTOGEL - Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan kepada Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu, bahwa penempatan militer di perbatasan Himalaya yang disengketakan dapat merusak hubungan kedua negara.

Dia pun menyerukan penarikan pasukan demi menjaga perdamaian dan ketenangan.

Hubungan antara kedua kekuatan Asia itu sudah tegang sejak terjadi bentrokan di dataran tinggi Himalaya yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China pada Juni 2020.

Kedua negara sejak itu menyiagakan puluhan ribu tentara di sepanjang perbatasan, yang tetap bertahan meskipun telah dilakukan 18 putaran pembicaraan antara pejabat tinggi militer India-China.

Singh mengadakan pembicaraan dengan Li Shangfu pada Kamis (27/4/2023), menjelang pertemuan para menteri pertahanan dari Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), yang diketuai India pada tahun ini.

"Dia (Singh) menegaskan kembali bahwa pelanggaran perjanjian yang ada telah mengikis seluruh dasar hubungan bilateral dan panarikan di perbatasan secara logis akan diikuti dengan de-eskalasi," jelas Kementerian Pertahanan India.

India mewaspadai meningkatnya ketegasan militer China dan perselisihan atas perbatasan bersama mereka sepanjang 3.500 kilometer menjadi sumber ketegangan abadi.

China dilaporkan telah mengeklaim semua negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut India, menganggapnya sebagai bagian dari Tibet, dan keduanya berperang di perbatasan pada tahun 1962.

Beijing dan New Delhi secara teratur saling menuduh mencoba merebut wilayah di sepanjang pembagian tidak resmi mereka, yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual.

Bentrokan pada 2020 di sepanjang perbatasan barat yang memisahkan Tibet dari negara bagian Ladakh di India menyebabkan kemunduran tajam hubungan kedua negara, dengan masing-masing mengirimkan bala bantuan besar ke daerah tersebut.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan secara online pada Jumat (28/4/2023), Li mengatakan bahwa situasi di perbatasan stabil.

“Kami berharap kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk terus meningkatkan rasa saling percaya,” tambah pernyataan tersebut.

India saat ini memegang jabatan presiden bergilir SCO, sebuah forum yang didirikan pada tahun 2001 yang juga di antaranya mencakup Rusia dan Pakistan, menyaingi institusi Barat.